Menanamkan Toleransi Sejak Dini, Ini yang Dapat Kita Lakukan!
Gambar: FB Rahmawati
Bangsa Indonesia adalah bangsa plural yaitu bangsa yang terdiri
dari berbagai suku, agama, budaya dan adat istiadat. Negara yang selalu
mengakui keberagaman di tengah kehidupan bermasyarakat berdasarkan pancasila
sebagai Dasar Negara.
Telinga rasanya semakin akrab dengan semboyan “Bhineka Tunggal
Ika” yang artinya berbeda beda tetap satu juga. Semboyan ini memiliki makna yang sangat luar biasa bagi bangsa Indonesia
sebagai simbol persatuan dan kesatuan dan kerukunan.
Damai rasanya hati ini hidup di tengah masyarakat yang saling
menghargai, tak ada caci maki, tak ada saling bully, semua saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada
tanpa memaksakan kehendak pada orang lain.
Sebagai orang tua, melihat anaknya dapat menghargai
teman-temannya dalam bergaul adalah hadiah yang luar biasa, terlebih jika tetap
dalam kesantunan di tengah kehidupan masyarakat yang heterogen.
Anak-anak harus diajarkan toleransi sejak dini, karena ini
akan menjadi bekal mereka hidup di tengah masyarakat yang plural, sebagai
bangsa Indonesia.
Lalu apa saja yang dapat kita lakukan untuk membiasakan anak
bertoleransi sejak dini?
Berikut beberapa cara yang dapat kita lakukan, diantaranya:
Memberi contoh yang baik
Gambar: Google
Saya teringat dulu, ketika masih di sekolah dasar ditahun
1999, setiap Idul Fitri teman-teman yang beragama Nasrani dan Hindu, selalu
berkunjung ke rumah. Sebagai anak kecil, kami senang ketika makan kue bersama
sambil minum sirup orange yang mama sediakan, bermain bersama lalu ibu mengantar teman-teman
mengambil angkutan umum untuk pulang.
Saya pun demikian, ketika mereka mengadakan Natal, saya dan
beberapa teman berkunjung ke rumah mereka, memberi selamat. Ibu bahkan
membungkuskan hadiah untuk mereka. Tetapi
satu sahabat saya meniggal karena melahirkan, sayang tak sempat melihat karena
dia di kampung waktu itu.
Orang tua akan selalu
mengajarkan dan mengingatkan, bahwa berbicara dengan baik dan sopan adalah
wujud penghargaan kita pada makhluk Tuhan. Menghargai sesama adalah wujud
syukur kita kepada Sang Pencipta dan kehidupan yang diberikan.
Bercanda di depan anak tentang hal-hal yang mengandung unsur SARA, akan berdampak bagi
pergaulan anak, ingat bahwa anak-anak adalah makhluk yang sangat cerdas meniru.
Ketika anak kita membully mungkin
tanpa kita sadari, kita pernah membully orang di depan mereka, sadar ataupun
tidak.
Perkenalkan Budaya lewat buku dan tontonan, lebih baik lagi
jika mengalami sendiri.
Gambar: Dokumen Pribadi
Pekan budaya yang dicanangkan Walikota Makassar beberapa waktu lalu, yang
akan diadakan setiap tanggal 1 April diikuti hampir seluruh sekolah merupakan
salah satu cara untuk mengajarkan anak-anak akan budaya Indonesia yang kaya.
Mereka mengenakan berbagai pakaian adat dari daerah lain dan mempelajarinya di
dalam kelas-kelas dan ruang-ruang publik yang ramah.
Budaya juga dapat diperkenalkan lewat buku dan tontonan,
menonton berbagai macam film budaya dengan latar belakang suku dan demografi
akan memancing motivasi anak untuk belajar dan menghargai keanekaragaman yang
ada. Mereka akan melihat ini sebagai kekayaan bangsa.
Menemani anak ketika membaca dan menonton adalah kegiatan
paling baik untuk menanamkan mereka akan hal-hal baik yang mereka dapatkan dari
buku dan tontonan tersebut.
Hargai anak, perlakukan mereka dengan hormat
Gambar: FB Rahmawati
Anak-anak yang diperlakukan dengan rasa cinta dan hormat,
akan tumbuh menjadi anak yang memiliki pribadi yang kuat, percaya diri, pribadi yang santun dan tidak memaksakan
kehendak.
Sebaliknya anak-anaknya yang tumbuh di tengah keluarga yang
keras dan jauh dari sikap saling menghargai dan menghormati, anak-anak akan
tumbuh dengan sifat yang keras kepala dan cenderung kasar. Apa yang mereka
lihat, itu yang mereka lakukan.
Demikianlah cara sederhana untuk mengajarkan dan menumbuhkan
rasa toleransi anak sejak dini.
Semoga artiklel ini bermanfaat
Komentar
Mungkin perlu diluruskan pada anak-anak bu guru, toleransi yang diperbolehkan dalam islam hanyalah toleransi yang berkaitan dengan muamalah atau hubungan sesama manusia tapi toleransi terkait akidah itu sama tidak diperbolehkan dalam agama kita.
Kalau menolak memberi ucapan selamat untuk perayaan hari besar agama atau hal yang berkaitan dengan akidah bolehlah, tidak masalah. Tapi kalau sudah berlanjut menjadi intoleransi dalam kehidupan sosial rasanya koq ya makin mengkuatirkan.
akhinya memang dibutuhkan cara untuk menanamkan toleransi kepada anak sejak dini