Mengenal Sifat Bangun Ruang Via Sapu Lidi
Desain by canva
“
Mana lebih asyik belajar, ibu menulis di papan tulis dan kalian menyalin atau
menggunakan media belajar?” Tanyaku berdiri depan kelas saat pelajaran
Matematika akan dimulai.
“ Media Buu …!” Serempak mereka menjawab
“Biasa ki bosan menulis” Lanjut
seorang murid lagi.
“
Capek!” celetuk yang lain.
Saya
tersenyum lebar mendengar komentar-komentar siswa kelas 5 ini, sepertinya kesiapan
belajar bisa di setting lebih mudah,
memberi pilihan dan melakukan bersama apa yang telah mereka pilih adalah Sebuah
motivasi bagi saya agar dapat memberi mereka pengalaman belajar yang lebih
bermakna.
Pembelajaran
yang bermakna yang sering disebut pembelajaran kontekstual adalah
pembelajaran yang mencoba menghubungkan konsep, teori dengan fenomena atau
kejadian yang terjadi di sekitar kita. Sejatinya
apapun yang terjadi di lingkungan sekitar tidak dapat dipisahkan dari sebuah
teori atau konsep ibarat koin kedua sisinya saling melengkapi.
Dalam
penanaman konsep bangun ruang, memang sangat diperlukan media atau alat bantu yang dalam menjelaskan sebuah teori. Membuktikan sebuah teori atau
konsep tidak akan pernah bersemai lebih lama di memori siswa jika yang dilakukan
hanya menjelaskan secara lisan, menuliskan di buku tulis lalu mengerjakan soal
lebih banyak.
"Jangan, memaksa siswa mengerti jika cara kita mengajar tidak maksimal." Pesan seorang guru senior saya.
Dokumen Pribadi
Ashar (2011) menuliskan
pengertian media, sebagai alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun
diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Sedangkan Rayanda Asyar (2012), memahami
media sebagai penyalur informasi yang disajikan secara terencana sehinggga tercipta lingkungan belajar yang
kondusif dan efisien.
Memilih sapu lidi sebagai media
dalam mengenalkan sifat bangun ruang ke siswa ke 5 adalah hal sederhana yang
sering mungkin orang tua lakukan di rumah saat menemani mereka belajar. Tetapi dengan
belajar bersama teman, secara berkelompok, sekaligus melatih mereka bekerja
sama dan saling tolong menolong menyelesaikan masalah.
Dokumen Pribadi
Dalam pembelajaran volumen bangun ruang khususnya balok dan kubus, saya berangkat dari sini, menanamkan dengan
baik sifat bangun ruang dengan menggunakan lidi agar mudah melekat di memori
mereka jika kelak teori tersebut terpapanggil kembali. Daripada sekedar menggambar balok dan kubus
di papan tulis dan siswa berhayal dan mengira-ngira, lebih baik dipraktikkan.
Secara teori, bahwa cara belajar
siswa kelas 5 di umur 11-12 tahun memasuki tahap operasional formal, mereka
mampu berpikir secara abstrak tetapi tidak semua siswa mengalami perkembangan
kognitif sesuai umur meraka. Keadaan kelas yang heterogen seharusnya membuka
hati nurani seorang guru bahwa semua siswa tidak sama dalam hal kecerdasan.
Untuk itu media diharapkan dapat dijadikan sebagai jembatan kognitif bagi siswa. Bukankah belajar dengan melihat,
menyentuh dan melakukan adalah cara belajar yang diharapkan di kurikulum 2013.
Mengajarkan
siswa kerangka balok dan kubus sangat terbantu dengan alat kebersihan ini,
cukup karet gelang sebagai pengikat. Lidi yang tidak tidak sama panjang tentu tidak
akan membentuk kerangka balok atau kubus. Sisi yang sejajar pasti sama panjang.
Balok dan kubus memiliki 8 titik sudut. Memiliki 4 garis diagonal ruang dan 12 diagonal bidang atau sisi.
Dengan
memahami sifat-sifat balok dan kubus tersebut, siswa akan lebih mudah mengenal konsep Volume Bangun Ruang. Dan terpenting, mereka bahagia!
Semoga tulisan ini bermanfaat!
Baca juga:
Guru kelas 5 Jangan Melahirkan Bandit
Teknik Membuat Komik Sederhana
Baca juga:
Guru kelas 5 Jangan Melahirkan Bandit
Teknik Membuat Komik Sederhana
Komentar
Jangan, memaksa siswa mengerti jika cara kita mengajar tidak maksimal
Saya senang kalau guru mengajar dengan berbagaimacam metode dan sebenarnya saat ini lebih mudah mencari caranya karena internet sudah familier.
Btw, ada award saya berikan ke kita' di blogku, saya publish 3 Mei. Silakan dibaca.