Soal Pertema atau permapel? Sebaiknya Guru Merdeka Saja.
Penilaian K13- Sebenarnya, ini sudah tuntas di bahas di setiap KKG gugus di Kecamatan. Tetapi selalu saja ada yang menjadikannya bahan persebatan. Anggap saja, kita warga daya, tujuan kita ke sentral tetapi ada yang memilih melewati urip, lalu ke pettarani lalu ke Alauddin dan ada yang memilih jalur Tol. Tujuannya sama. Kalau saya seh memilih jalan Tol, cepat sampai. 😂
Begini. Ini hanya sharing pengalaman saja yah, bukan sok ngatur-ngatur gitu loh. Mau pakai cara yang mana seh terserah teman-teman. Dan setelah saya sharing begini, saya berharap makin banyak guru merdeka yang menentukan "jalan"nya sendiri. 😂
Boleh yah saya sharing pengalaman saya mengajar dengan kurikulum 2013 sejak 2013. Sekolah kami menjadi pilot projek pertama kali di Makassar dan meskipun tak ada satupun dari guru di sekolah kami menjadi mentor K13, tetapi kurasa pengalaman akan mengajarkan banyak cara. 😁🤭 Tapi, akh soal ini gak penting. Kita lanjuuuttt ...
Lalu apa yang penting di penilaian K13?
Yang pertama kali melaksanakan K13 dalam kurun waktu setahun ini pasti masih bingung cara menilai. Tapi tenang, Kalian sedikit banyak terbantukan dengan tersedianya aplikasi penilaian yang banyak ditawarkan, jadi kalian dak perlu repot merancang dan menyusun buku nilai sendiri, beda dengan kami di 2013 sampai 2015, asli jalan dengan bekal seadanya dan dengan pengetahuan yang setengah-setengah.
Saya pernah sekali ikut pembekalan Kurtilas tapi karena pesertanya banyak, rasanya kurang efektif dalam menyerap maksud dan tujuan dari kurtilas ini, sisanya saya belajar mandiri dan banyak bertanya.
Ok. Kita lewatkan saja gimana proses PBM kurtilas, saya yakin teman-teman lebih mahir dibanding saya.
Lanjuutt ...
Saya akan memberi dua pertimbangan:
1. Jakur NORMAL (pertema)
Ini adalah jalur Normal. Mengapa saya memyebutmya normal, yah, karena proses penilaiannya (ujian) nyambung dengan proses PBM di kelas. PBM yang dilakukan pertema tentu ujiannya pun pertema.
Jika memilih jalur ini, teman-teman, tentu akan memeriksa jawaban siswa, membuat analisis nilai pertema lalu mengumpulkan kembali nilai permapel dalam.satu tema tersebut. Jika ada 4 tema, teman-teman tentu akan mengumpulkan nilai PKN di tema 1-4, begitupun dengan mapel lainnya. Kalian akan membuat 2 analisis yaitu nilai pertema dan nilai permapel. Tentu prosesnya lebih lama.
Tapi keuntungannya, kalian akan memoeroleh nilai tema dan nilai permapel lalu ke nilai rapor.
2. Jalur NEW Normal (permapel)
Saya menyebutnya jalur NEW Normal karena dari proses penilaianannya (ujian) disesuaikan dengan tujuan akhir bukan dari proses PBM.
Sejak awal, rapor kurtilas memginginkan muncul nilai permapel dengan menuliskan KD yang menonjol di setiap mapel di setiap siswa.
Nah, jalur inilah yang saya sebut jalur TOL. Teman-teman tinggal membuat soal permapel berdasarkan KD di silabus, jangan buat soal melihat RPP (akan ribet), tetapi lihatlah KD di Silabus. Jadi oroses oenilaian akan tepat sasaran, teman-teman hanya membuat satu analisis nilai, permapel saja. Ini akan lebih singkat.
Lalu pertanyaan yang timbul? Gimana Bu yus, sementara proses PBM di kelas menggunakan buku tema, tentu siswa tidak bisa membedakan mana mapel Pkn, Bahasa Indonesia, dllnya. Nah, disitulah pentingnya di setiap proses PBM, kita menjelaskan ke siswa KD yang akan dicapai, lalu disebutkan proses PBM berdasarkan tujuan. Dari sini siswa akan memperoleh gambaran jelas KD mapel dalam satu tema buku.
So, setelah membaca tulisan singkat ini, mana menurut teman-teman lebih menghemat kertas, tenaga dan pikiran?
Sebagai catatan:
Jalur satu memang cocok untuk kelas rendah. Silahkan pakai jalur 1 dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa teman-teman. Tapi toh kalian tetap harus memgurai ke nilai permapel. Kabar baiknya mapel di kelas rendah lebih sedikit, toh. Hehehe.
Jalur dua cocok untuk kelas tinggi, yang sudah mulai mengerti dan berpikir lebih rasional. Bisa lansung jalur TOL. Siswa akan paham kok, yakin.
Jadi sebenarnya, bukan soal keseragaman bentuk penilaian dalam satu satuan pendidikan, tetapi lebih ke "memilih cara yang efektif dengan melihat tingkatan kelas". Selain ini sangat memudahkan guru dalam bekerja, menghemat wakru, kurasa menjadi guru merdeka adalah tujuan Kemdikbud di 2020, termasuk memilih cara menilai UKK atau PTS atau PAT yang mulai beragam.
Semoga catatan kecil ini bermanfaat.
Salam Literasi!
Baca Juga:
Mengenal-sifat-bangun-ruang-via-sapu
Sarjana-keguruan-adalah-calon-istri
Komentar